Kelebihan Pendidikan Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Alternatif Saat Ini

2 min read

Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Alternatif Saat Ini

AnakIslam.comPesantren sebagai Lembaga Pendidikan Alternatif Saat Ini. Makin banyaknya lembaga pendidikan saat ini tidak jarang membuat para orang tua bingung untuk menyekolahkan anaknya. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada dalam setiap lembaga pendidikan tidak ada salahnya jika kita sebagai orang tua untuk mempertimbangkan anak kita untuk masuk ke pesantren.

Dengan tidak menganggap remeh lembaga pendidikan lainnya, kita harus tahu bahwa sebenarnya pesantren mempunyai banyak kelebihan, antara lain adalah

1. Porsi Belajar Agama Lebih Banyak

Sudah bukan rahasia lagi bahwa kelebihan utama belajar di pesantren adalah santrinya (anak didik) bisa mempelajari pelajaran agama dengan porsi yang lebih banyak, dibanding sekolah Islam apalagi sekolah umum.

Dengan memperoleh porsi pelajaran agama yang besar ini tentu harapan kita adalah kelak apa yang dipelajarinya ini bisa bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Mereka bisa mengamalkan apa-apa yang telah dipelajari baik untuk diri dan orang-orang sekitarnya. Tentu ini menjadi kebahagiaan dan ketenangan tersendiri bagi orang tua disaat mungkin ada kekhawatiran dengan makin berkembangnya pergaulan yang makin membahayakan mereka saat ini.

Dalam hal porsi pelajaran agama ini setiap pesantren memang mempunyai porsi yang berbeda satu sama lain. Ada pesatren yang 100 % pelajarannya agama, dengan memberikan kesempatan santrinya belajar di sekolah umum pada pagi hari hingga siang. Adapula pesantren yang dalam metode pendidikannya memberikan porsi untuk belajar pelajaran umum, meskipun porsinya tidak banyak dibanding pelajaran agama dan pelajaran penunjang lainnya, seperti Bahasa Arab.

2. Pengawasan selama 24 Jam

Tidak seperti sekolah pada umumnya yang hanya mempunyai tanggung jawab pengawasan pada anak didiknya hanya beberapa jam saja (saat masuk sekolah), pesantren bertanggung jawab pada pengawasan santrinya 24 jam, mulai mereka bangun tidur pagi hari hingga mereka tidur lagi setiap malamnya.

Dengan pendidikan dengan pengawasan 24 jam ini maka pesantren harus bisa mendidik santrinya untuk mempunyai tanggung jawab, minimal bisa menjadi pembimbing bagi adik-adik kelasnya di asrama yang mereka tinggali setiap harinya. Jadi, pengawasan dari mulai yang teratas dari seorang Kyai hingga santri yang baru biasanya sudah diatur sedemikian rupa, sehingga setiap elemen yang ada dalam pesantren dapat menjalankan perannya dengan baik.

3. Melatih Kemandirian

Latihan kemandirian yang paling utama adalah dengan memisahkan mereka dari kita sebagai orang tua. Jika kita pikir secara logika memang kadang ada yang tidak tega, dengan memisahkan mereka yang masih usia belasan bahkan lebih kecil lagi dari kita yang berada di rumah.

Kita sebagai orang tua tentu ssaat awal memondokkan anak akan banyak pikiran tentang keadaan anak kita disana. Tapi itulah ujian supaya mereka benar-benar bisa mandiri. Karena saat mereka telah terlatih melakukan apa-apa urusannya sendiri, tanpa bantuan orang tua, kelak mereka akan lebih mandiri lagi saat telah dewasa. Mungkin ini yang menjadi nilai lebih seorang santri yang mudah beradaptasi saat mereka ada dimana saja saat lulus dari pondok nanti.

4. Melatih Hidup Bermasyarakat

Bagaimana pondok pesantren melatih santrinya untuk bisa beradaptasi satu sama lain tentu tidak bisa diragukan lagi. Dengan adanya santri yang berasal dari berbagai daerah, bahkan berbagai negara, menjadikan santri menjadi pribadi yang cerdas secara sosial, bukan hanya secara akademik.

Sulit untuk bisa mendidik anak kita yang masih berumur dibawah 20 tahun utnuk bisa bergaul dan hidup bersama dengan berbagai anak lainnya dari berbagai suku bahkan negara, kecuali di pesantren. Tanpa disadari dengan mereka bergaul dengan anak-anak lainnya yang mugkin berbeda adat, budaya dan kebiasaan itulah menyebabkan mereka akan luwes dalam bergaul. Ini tentu akan bermanfaat saat mereka nanti kembali ke masyarakatnya, mereka akan menjadi bagian dari mereka yang diharapkan menjadi contoh yang baik sebagaimana cara bergaul mereka yang telah dilatih saat di pondok pesantren.

5. Mengemban Misi Dakwah dalam Hidupnya

Setiap anak yang belajar pasti membawa ilmu yang kelak diharapkan bisa diamalkan untuk masyarakat sekitarnya. Begitu juga bagi santri yang telah belajar di pondok pesantren, selain membawa ilmu agama yang kelak diharapkan bisa diamalkan dan diajarkan pada masyarakat yang membutuhkan, mereka juga mengemban misi dakwah dalam dirinya.

Saat mereka sudah lulus dari pondok pesantren hal yang paling utama harus dilakukan sesuai harapan guru dan orang tuanya adalah bisa mengemban misi dakwah sesuai dengan profesi mereka masing-masing. Tapi dalam hal ini tidak diartikan setiap dari mereka harus menjadi penceramah, tidak. Karena dakwan bisa dilakukan secara luas, yang intinya memberi panutan yang baik bagi sekitarnya sesuai profesinya. Misalkan dia menjadi guru, maka ia harusbisa menjadi guru yang amanah dalam mendidik muridnya. Atau jika ia menjadi pedagang, maka ia harus menjadi pedagang yang jujur yang bisa menjadi panutan bagi pedagang lainnya. Atau profesi apapun yang dijalaninya, diupayakan ia bisa menjadi yang terbaik untuk itu.

Sekian pembahasan kita kali ini tentang Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Alternatif Saat Ini. Anda bisa menanyakan kepada saya tentang berbagai hal pembahasan diatas. Insaa Allah akan saya jawab semampu saya. Silahkan tinggalkan komentar dibawah kolom komentar ya sobat. Anda juga bisa mendapatkan bacaan tantang Pondok Pesantren di postingan lain blog ini.