Pondok Pesantren Melawan Tindak Asusila

Pondok Pesantren Melawan Tindak Asusila

Posted by

Pondok Pesantren dalam Melawan Tindak Asusila. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa banyak orang tua memondokkan anaknya supaya sang anak mempunyai bekal agama yang kuat untuk kehidupannya kelak. Tapi ternyata memondokkan anak memang tidak mudah, apalagi dengan adanya berita belakangan ini yang seakan memojokkan pondok pesantren sebagai salahsatu lembaga pendidikan yang banyak melahirkan manusia yang bermanfaat di kehidupan masyarakat bahkan berbangsa dan bernegara.

Dalam artikel kali ini kami akan memberikan gambaran bagaimana hingga bisa terjadi tindak asusila di pondok pesantren, dengan harapan nantinya para orang tua tidak merasa takut lagi untuk memondokkan anaknya di berbagai pesantren di Indonesia.

Menyikapi Kasus Tindak Asusila di Pesantren

  1. Tindak Asusila bisa terjadi di Mana Saja

Yang harus dipahami oleh para orang tua adalah bahwa tindak asusila ini bisa terjadi dimana saja, bukan hanya di pesantren tapi di lembaga pendidikan lainnya. Karena prilaku tidak terpuji ini adalah sikap menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang tertentu, yang bisa berada di mana saja.

Tapi memang hal ini seharusnya tidak boleh terjadi di pesantren yang merupakan lembaga pemdidikan penggemblengan umat yang kelak akan menjadi pemimpin dan pemberi warna di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan hal yang berbau agama.

  1. Kesalahan Dilakukan oleh Oknum, Bukan Lembaga

Kita sebagai orang tua harus memahami bahwa kesalahan tindak kurang terpuji ini adalah dilakukan oleh oknum yang tentunya sangat dikutuk oleh pondok pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan islam. Dengan memahami hal ini kita harus proporsional mengakui bahwa tindak tidak terpuji tersebut adalah kekhilafan dari seorang oknum yang ada di pesantren.

  1. Pondok Pesantren Harus Berbenah

Dengan kejadian yang kurang terpuji belakangan ini yang terjadi di beberapa pesantren, maka pesantren harus berbenah, yaitu dengan cara mengetatkan lagi peraturannya dan memberikan kegiatan yang memfasilitasi para santri untuk menyakurkan kegemarannya. Misalnya dengan memfasilitasi mereka untuk menyalurkan hobbinya di bidang seni, bela diri, olah raga, dsb yang intinya membuat para santri meresa betah dan bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat dalam mengisi waktunya di pesantren.

Tentu ini bukan hal yang mudah mengingat untuk melakukan hal ini dibutuhkan niat, usaha dan biaya yang tidak sedikit. Tapi hal ini bukan tidak mungkin bisa dilakukan dengan cara bertahap dulu denga melihat kondisi sebuah pondok pesantren. Intinya bukan pada fasilitas yang mewah nan megah yang sudah tersedia untuk menyalurkan potensi mereka, tapi lebih dari itu adanya kesungguhan dari pemilik pondok pesantren untuk mau tahu akan pentingnya penyaluran hobby dan minat anak didiknya.

  1. Tindak Tegas Prilaku Asusila

Setelah pondok pesantren melakukan berbagai usaha yang tujuannya untuk mencegah tindak asusila, maka yang penting untuk diperhatikan adalah membuat peraturan dengan sanksi tegas bagi yang melanggarnya. Ini adalah hal penting yang menjadi titik tolak usaha membasmi tindak asusila di pesantren.

Ya, dengan memberlakukan hukuman diusir (dikeluarkan) dari pondok pesantren bagi mereka yang melakukan tindak asusila, maka para pelakunya akan berpikir ulang untuk melakukannya.

Demikian artikel kita kali ini tentang Pondok Pesantren Melawan Tindak Asusila. Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan perenungan bagi para orang tua yang akan memondokkan anaknya ke pesantren, untuk lebih merasa aman lagi dari kekhawatiran akan hal yang tidak diinginkan.

Semoga bagi orang tua yang saat ini mempunyai anak di pondok pesantren diberikan kemudahan dalam mencari rizki, anak-anaknya diberikan rasa betah dan nyaman di pondok pesantrennya masing-masing, sehingga kelak saat pulang ke masyarakat mereka menjadi pengayom yang membawa orang-orang serkitarnya ke jalan yang diridhai Allah. Amiin.

Silahkan baca artikel edukasi Islam lainnya di AnakIslam.com

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *