Penjelasan Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf, Beserta Contohnya

2 min read

makhorijul huruf dan sifatul huruf

Belajar membaca Al-Qur’an ternyata jauh dari sekedar bisa membacanya saja. Saat membaca Al-Qur’an tentu harus diketahui juga cara menghasilkan bunyi, hukum, serta sifat bacaan yang dilakukan. Karenanya, penting untuk mengetahui penjelasan dari makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf dalam artikel ini.

Makhorijul Huruf

Secara sederhana, Makhorijul huruf adalah tempat keluarnya huruf yang dibaca. Makhroj ini bersangkutan dengan bagian mulut yang memproduksi bunyi dari huruf hijaiyah tertentu. Tempat bunyi ini akan mempengaruhi bunyi huruf yang dihasilkan. Ada lima pembagian makhorijul huruf yaitu:

1. Al-Jauf

Al-Jauf sendiri berarti lubang/ rongga mulut. Huruf hijaiyah yang tergolong pada Al-Jauf dihasilkan pada rongga mulut. Anggota dari huruf Al-Jauf adalah alif (ا), wawu (و), ya’ (ي).

2. Al-Halq

Al-Halq berarti tenggorokan. Bunyi huruf berasal dari dalam tenggorokan. Anggota bunyi Al-Halq adalah hamzah (ء), ha’ (هـ), ha’ (ح), ‘ain (ع), ghoin (غ), dan kho’ (خ).

3. Al-Lisan

Sesuai namanya, bacaan Al-Lisan berasal dari lidah. Bunyi huruf dihasilkan oleh lidah yang bergerak atau bersentuhan dengan gigi. Huruf anggota Al-Lisan adalah dho’ (ض), (ق) qof, (ك), jim (ج), syin (ش), ya’ (ي), lam (ل), nun (ن), ro’ (ر), (د), ta’ (ت), tho’ (ط), (ص), sin (س),  za’ (ز), dho’ (ظ), tsa’ (ث), dan dzal (ذ).

4. Asy-Syafatain

Asy-syafatain berarti dua bibir. Bunyi huruf ini dihasilkan oleh kedua bibir yang bersentuhan. Anggota Asy-syafatain adalah Fa’ (ف), Wawu (و), ba’ (ب), dan mim (م).

5. Al-Khaisyum

Al-Khaisyum berarti pangkal hidung. Huruf pada Al-Khaisyum dibaca dengan berdengung. Bagian dari Al-Khaisyum adalah nun tasydid, mim tasydid, nun sukun berhukum idgam bigunnah, nun sukun berhukum iqlab, nun sukun berhukum ikhfa; haqiqi dan nun sukun berhukum ikhfa’ syafawi.

Sifatul Huruf

Makhorijul Huruf dan sifatul huruf memiliki perbedaan namun sama-sama penting untuk dipelajari. Jika Makhorijul huruf adalah tempat bunyi maka, sifatul huruf adalah sifat dari huruf. Sifat ini akan mempengaruhi cara membaca dan hukum bacaan sebuah huruf. Sifat-sifat huruf dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sifatul Huruf Berlawanan

Kategori sifatul huruf yang pertama adalah sifat-sifat huruf yang berlawanan. Salah satu sifat akan memiliki cara baca yang tidak hanya berbeda, namun berlawanan dengan sifat huruf lainnya. Sifat-sifatnya adalah sebagai berikut:

  • Hams yang berarti bisikan dibaca dengan disertai hembusan nafas saat mengeluarkan bunyi huruf.
  • Berlawanan dengan Hams, adalah sifat Jahr yang artinya jelas, dimana saat membaca huruf nafas tidak boleh dihembuskan untuk membuat bacaan jelas.
  • Syiddah yang berarti kuat dimana pembacaan huruf harus ditekan sebelum dilepaskan.
  • Berlawanan dengan syiddah ada sifat rakhawah yang artinya lembut sehingga huruf yang dikeluarkan harus dengan suara lepas.
  • Di tengah-tengah syiddah dan rakhawah ada Bainiyyah atau tawassuth yang artinya sedang, tidak keras dan tidak juga terlalu lunak.
  • Selanjutnya adalah Isti’la yang berarti terangkat menggambarkan posisi lidah yang naik ke langit-langit.
  • Lawan dari isti’la ada isti’fal yang berarti turun dimana lidah akan turun ke bagian bawah lidah.
  • Hukum Ithbaq yang berarti menutup adalah sifat huruf yang jika dibaca kedua sisi lidah akan tertutup ke langit-langit.
  • Berlawanan dengan Ithbaq ada infitah yang berarti terbuka dimana huruf yang dibaca tidak membuat lidah menutup langit-langit.
  • Terakhir ada idzlaq yang huruf-hurufnya dibaca lancar dan ringan.
  • Sedangkan Ishmat sifatnya berlawanan dengan idzlaq dimana membacanya harus hati-hati atau ditahan.

2. Sifatul Huruf yang Tidak Berlawanan

Selain sifat-sifat yang berlawanan, ada sifatul huruf yang berdiri sendiri. Semuanya memiliki perbedaan namun tidak saling berlawanan. Sifatul huruf yang tidak berlawanan antara lain:

  • Shafir yaitu membaca huruf dengan mendesis.
  • Qalqalah yang berarti memantulkan bacaan di akhir.
  • Inhiraf yang artinya miring sehingga huruf-hurufnya dibaca dengan memiringkan lidah ke punggung lidah.
  • Taqrir yang berarti getaran karena huruf dibaca dengan lidah yang digetarkan.
  • Tafasysyi adalah sifat pengucapan huruf yang menyebabkan angin tersebar di dalam mulut saat mengucapkannya.
  • Yang terakhir adalah istitha’ah yang berarti sifat huruf yang bacaannya atau bunyinya

Pengetahuan tentang makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf adalah pengetahuan dasar dalam mengkaji Al-Qur’an. Mengetahui sifat dan asal bunyi huruf membuat ayat Al-Qur’an dapat dibaca dengan tepat. Arti dari ayat yang dibaca juga akan menjadi tepat dan tidak mengalami perubahan.

 

Baca artikel bermanfaat lainnya di AnakIslam.com